Pengaruh Keluarga Broken Home Terhadap
Anak
Catatanku
bagi membaca semoga bermanfaat untuk semuanya
Catatanku
bagi membaca semoga bermanfaat untuk semuanya
Senin, 25 Mei 2015
Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
Sabtu, 16 Mei 2015
Menurut Para Ahli Pengertian Belajar
Menurut Para Ahli Pengertian Belajar
1. B.F. Skiner
Skinner menyatakan bahwa belajar merupakan “Tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang (S) dan respon (R)” yang terkenal dengan teorinya yaitu Operant Conditioning Theory. Ada dua macam respon dalam kegiatan belajar
Respondent response reflexive respons, bersifat spontan atau dilakukan secara reflek, diluar kemampuan seseorang. Dalam situasi yang demikiasn seseorang cukup belajar dengan stimulus yang diberikan dan ia akan memberikan respons yang sepadan dengan stimuli yang datang.
Operant Response (Instrumental Response), respon yang timbul dan berkembangnya dikuti oleh perangsan-perangsang tertentu. Perangsang yang demikian disebut dengan reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang ini memperkuan respons yang telah dilakukan oleh organisme.
Prosedur pembentukan tingkah laku dalam operant response secara sederhana adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi hal-hal apa yang merupakan reinforcer bagi tingkah laku yang akan dibentuk.
Menganalisa, dan selanjutnya mengidentifikasi komponen-komponen itu lalu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya tingkah laku yang dimaksud.
Berdasarkan urutan komponen-komponen itu sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer untuk masing-masing komponen-komponen itu.
Melakukan pembentukan tingkah laku, dengan mengunakan urutan yang telah disusun. Kalau komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya (reinforcer) diberikan. Kemudian komponen kedua, jika yang pertama sudah terbentuk, yang kemudian diberi hadiah pula (komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi)
Respondent response reflexive respons, bersifat spontan atau dilakukan secara reflek, diluar kemampuan seseorang. Dalam situasi yang demikiasn seseorang cukup belajar dengan stimulus yang diberikan dan ia akan memberikan respons yang sepadan dengan stimuli yang datang.
Operant Response (Instrumental Response), respon yang timbul dan berkembangnya dikuti oleh perangsan-perangsang tertentu. Perangsang yang demikian disebut dengan reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang ini memperkuan respons yang telah dilakukan oleh organisme.
Prosedur pembentukan tingkah laku dalam operant response secara sederhana adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi hal-hal apa yang merupakan reinforcer bagi tingkah laku yang akan dibentuk.
Menganalisa, dan selanjutnya mengidentifikasi komponen-komponen itu lalu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya tingkah laku yang dimaksud.
Berdasarkan urutan komponen-komponen itu sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer untuk masing-masing komponen-komponen itu.
Melakukan pembentukan tingkah laku, dengan mengunakan urutan yang telah disusun. Kalau komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya (reinforcer) diberikan. Kemudian komponen kedua, jika yang pertama sudah terbentuk, yang kemudian diberi hadiah pula (komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi)
2. Pavlov
Dalam teorinya Pavlov menyatakan bahwa gerakan refleks itu dapat dipelajari dan dapat berubah dengan melakukan latihan. Refleks dibagi menjadi dua bagian, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat (conditioned reflex). Refleks wajar, refleks yang terjadi dengan sendirinya saat diberikan rangsang, sedangkan refleks bersyarat adalah refleks yang harus dipelajari.
Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions), dapat berupa latihan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menimbulkan reasksi (response).
Kelemahannya adalah menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi secara otomatis dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana keaktifan dan pribadi seseorang tidak dihiraukan.
Dalam teorinya Pavlov menyatakan bahwa gerakan refleks itu dapat dipelajari dan dapat berubah dengan melakukan latihan. Refleks dibagi menjadi dua bagian, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat (conditioned reflex). Refleks wajar, refleks yang terjadi dengan sendirinya saat diberikan rangsang, sedangkan refleks bersyarat adalah refleks yang harus dipelajari.
Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions), dapat berupa latihan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menimbulkan reasksi (response).
Kelemahannya adalah menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi secara otomatis dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana keaktifan dan pribadi seseorang tidak dihiraukan.
3. Guthrie
Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori conditioning yang menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. Menurut Guthrie tingkah laku manusia itu adalah merupakan deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan respons atas rangsangan ang terjadi sebelumnya dan menjadi rangsang berikutnya.
Beberapa metode yang disarankan Guthrie untuk mengubah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan adalah
Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori conditioning yang menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. Menurut Guthrie tingkah laku manusia itu adalah merupakan deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan respons atas rangsangan ang terjadi sebelumnya dan menjadi rangsang berikutnya.
Beberapa metode yang disarankan Guthrie untuk mengubah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan adalah
Metode Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method)
Dasar pemikiran metode reaksi berlawanan adalah bahwa manusia adalah merupakan organisme yang selalu bereaksi terhadap rangsang-rangsang.
Metode Membosankan (Exhaustion Method)
Hubungan asosiasi antara rangsang dengan reaksi pada tingkah laku yang buruk dibiarkan sampai kemudian menjadi bosan atas keburukannya.
Metode Mengubah Lingkungan (Change of Enviromental Method)
Adalah cara yang digunakan dengan memutuskan hubungan rangsang antara rangsang dengan respons yang buruk yang akan dihilangkan.
Dasar pemikiran metode reaksi berlawanan adalah bahwa manusia adalah merupakan organisme yang selalu bereaksi terhadap rangsang-rangsang.
Metode Membosankan (Exhaustion Method)
Hubungan asosiasi antara rangsang dengan reaksi pada tingkah laku yang buruk dibiarkan sampai kemudian menjadi bosan atas keburukannya.
Metode Mengubah Lingkungan (Change of Enviromental Method)
Adalah cara yang digunakan dengan memutuskan hubungan rangsang antara rangsang dengan respons yang buruk yang akan dihilangkan.
4. E.L. Thorndike
Thorndike menyatakana ada 2 prinsip belajar, yaitu law of effect dan law of exercise, yang terangkum dalam teorinya yaitu The Connectionism Theory.
Law of Effect
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang dapat dengan cepat menguasai perilaku baru, apabila ia merasa memperoleh susuatu yang menyenangkan, memuaskan ketika melakukan perbuatan (response) yang berkenaan dengan perilaku tersebut di atas.
Law of Exercise
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa makin sering perilaku baru itu dipraktekkan atau dilatih penerapannya makin kuat dan makin cepat berintegrasi dengan keseluruhan perilaku kebiasaannya.
Thorndike menyatakana ada 2 prinsip belajar, yaitu law of effect dan law of exercise, yang terangkum dalam teorinya yaitu The Connectionism Theory.
Law of Effect
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang dapat dengan cepat menguasai perilaku baru, apabila ia merasa memperoleh susuatu yang menyenangkan, memuaskan ketika melakukan perbuatan (response) yang berkenaan dengan perilaku tersebut di atas.
Law of Exercise
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa makin sering perilaku baru itu dipraktekkan atau dilatih penerapannya makin kuat dan makin cepat berintegrasi dengan keseluruhan perilaku kebiasaannya.
5. Clark C. Hul
Dalam teorinya ia mengatakan bahwa suatu kebutuhan harus ada pada diri seseorang yang sedang belajar, kebutuhan itu dapat berupa motif, maksud, ambisi, atau aspirasi. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar individu.
Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang. Jadi pada diri seseorang harus ada motif sebelum belajar terjadi atau dilakukan.
Dalam teorinya ia mengatakan bahwa suatu kebutuhan harus ada pada diri seseorang yang sedang belajar, kebutuhan itu dapat berupa motif, maksud, ambisi, atau aspirasi. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar individu.
Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang. Jadi pada diri seseorang harus ada motif sebelum belajar terjadi atau dilakukan.
6. Piaget
Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai berikut:
Aspek struktur
Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi.
Aspek isi
Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.
Aspek fungsi
Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai berikut:
Aspek struktur
Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi.
Aspek isi
Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.
Aspek fungsi
Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
7. Jerome S Bruner
Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
8. Robert M Gagne
Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu adalah
Kemampuan /keterampilan intelektual
Mampu menggunakan hal yang kompleks dalam suatu situasi baru dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajarinya sebelumnya.
Kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau mungkin sekumpulan sikap yang dapat ditunjukkan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan IPA
Kemampuan informasi verbal
Keterampilan motorik
Bertolak dari model belajarnya, Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase itumerupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru. Fase-fase tersebut adalah:
Fase motivasi
Dimotivasi untuk belajar bahwa belajar akan memperoleh hadiah
Fase pengenalan
Memberikan perhatian pada bagian yang esensial dari suatu kejadian instruksional
Fase perolehan
Jika sudah mendapatkan informasi yang relevan, maka telah siap untukmenerima pelajaran
Fase retensi
Informasi harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Fase pemanggilan
Memperoleh hubungan antara informasi yang telah kita pelajari dengan informasi yang telah dipelajari sebelumnya
Fase generalisasi
Proses transfer informasi pada situasi-situasi baru.
Fase penampilan
Siswa harus memperlihatkan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampak
Fase umpan balik
Siswa memperoleh umpan balik dari penampilan mereka
Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu adalah
Kemampuan /keterampilan intelektual
Mampu menggunakan hal yang kompleks dalam suatu situasi baru dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajarinya sebelumnya.
Kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau mungkin sekumpulan sikap yang dapat ditunjukkan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan IPA
Kemampuan informasi verbal
Keterampilan motorik
Bertolak dari model belajarnya, Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase itumerupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru. Fase-fase tersebut adalah:
Fase motivasi
Dimotivasi untuk belajar bahwa belajar akan memperoleh hadiah
Fase pengenalan
Memberikan perhatian pada bagian yang esensial dari suatu kejadian instruksional
Fase perolehan
Jika sudah mendapatkan informasi yang relevan, maka telah siap untukmenerima pelajaran
Fase retensi
Informasi harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Fase pemanggilan
Memperoleh hubungan antara informasi yang telah kita pelajari dengan informasi yang telah dipelajari sebelumnya
Fase generalisasi
Proses transfer informasi pada situasi-situasi baru.
Fase penampilan
Siswa harus memperlihatkan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampak
Fase umpan balik
Siswa memperoleh umpan balik dari penampilan mereka
9. David Ausubel
Ia mengemukakan teori belajar yaitu teori belajar bermakna. Belajar dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi, yaitu:
Dimensi yang berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan
Dimensi yang menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengabaikan informasi pada struktur kognitif yang ada. Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan generalisasinya yang telah dipelajari dan diingat siswa.
Dalam implementasinya, teori ini terdiri dari dua fase, aitu mula-mula ia menyangkut pemberian “the organizer” atau materi pendahuluan diberikan sebelum kegiatan berlangsung dan dalam tingkat abstraksi. Fase berikutnya dimana organisasinya lebih spesifik dan terarah.
Ia mengemukakan teori belajar yaitu teori belajar bermakna. Belajar dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi, yaitu:
Dimensi yang berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan
Dimensi yang menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengabaikan informasi pada struktur kognitif yang ada. Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan generalisasinya yang telah dipelajari dan diingat siswa.
Dalam implementasinya, teori ini terdiri dari dua fase, aitu mula-mula ia menyangkut pemberian “the organizer” atau materi pendahuluan diberikan sebelum kegiatan berlangsung dan dalam tingkat abstraksi. Fase berikutnya dimana organisasinya lebih spesifik dan terarah.
10. Teori Psikologi Gestalt
Teori ini disebut juga field theory atau insight full lerning. Menurutnya manusia bukan hanya sekadar makhluk reaksi yang hanya berbuat atau bereaksi jika ada rangsang yang mempengaruhinya. Manusia adalah individu yang mempunyai kebulatan antara jasmani dan rohani. Secara pribadi manusia tidak secara langsung bereaksi kepada rangsang, dan tidak pula reaksi itu dilakukan secara tidak terarah, tidak pula dilakukan dengan cara trial and error.
Reaksi yang dilakukan manusia tergantung pada rangsang dan bagaimana motif-motif yang terdapat pada dirinya. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan.
Teori ini disebut juga field theory atau insight full lerning. Menurutnya manusia bukan hanya sekadar makhluk reaksi yang hanya berbuat atau bereaksi jika ada rangsang yang mempengaruhinya. Manusia adalah individu yang mempunyai kebulatan antara jasmani dan rohani. Secara pribadi manusia tidak secara langsung bereaksi kepada rangsang, dan tidak pula reaksi itu dilakukan secara tidak terarah, tidak pula dilakukan dengan cara trial and error.
Reaksi yang dilakukan manusia tergantung pada rangsang dan bagaimana motif-motif yang terdapat pada dirinya. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan.
Jumat, 08 Mei 2015
Cerpen Lingkungan Sekolah
Assalamu'alaikum Wr.Wb
cerpen lingkungan sekolah.
Pada suatu sore, aku baru bangun tidur, kulihat dari balik jendela kamarku, diluar kelihatan mendung, itu berarti akan segera turn hujan. Akupun membangunkan ibu untuk segera mengangkat jemuran dan tak lama kemudian hujan lebat disekitar rumahku.
Beberapa saat kemudian, air di selokan samping rumahku mulai mengalir. Aku menggantungkan kakiku sambil bermain air.
“Ow” ibuku berteriak memanggilku, “Fina jangan bermain di hujan-hujanan nak, nanti kamu sakit lo”. Ibuku selalu bilang seperti itu, tapi baju dan tubuhku sudah basah, aku lanjutkan saja hujan-hujanan bersama teman-temanku sambil bermain perahu dari kertas.
Asyik sekali sore itu, kami bermain perahu kertas ditengah jalan yang dipenuhi air. Hujannya sangat deras dan sangat seru sekali.
Hujan semakin lama semakin deras, tubuhku pun terasa dingin, bibir dan jari-jari tangan dan kakiku mulai membiri, akhirnya aku pulang sambil menahan dingin, bibirku bergetar, huh – huh – huh – huh dingin sekali.
Sesampai dirumah ibuku tau, beliau marah-marah padaku, aku dimandikan dengan air hangat, setelah itu aku digendong dan segera memakai baju.
Pada saat aku memakai baju, tiba-tiba terdengar suara tiang listrik dipukuli keras-keras. “theng – theng – theng, terus ada banyak orang berlari-lari sambil berteriak, “banjir – banjir – banjir – banjir, awas ada banjir, awas ada banjir, segeralah keluar rumah, waspada banjir, teriak Pak Kamituwo diluar.
Aku dan ibuku kaget, ibu berlari keluar sambil mengucap “Astaghfirullahaladzim”. Ibu kelihatan panic dan akupun berlari melihat luar. Dijalan samping rumah, dihalaman rumah, sawah, semuanya tergenang air. Aku takut sekali, bahkan ada beberapa rumah didekat sungai airnya sampai masuk kedalam rumah.
Melihat air yang begitu deras aku menangis. Aku bertanya pada ibuku “Apakah sekolahku juga kebanjiran bu?” Ibu menenangkanku.
“Sambil menunggu air surut, ibuku berkata padaku “Fina, kita harus menjaga lingkungan, bumi dan seisinya” trus aku bertanya “bagaimana caranya bu? Akukan masih kecil dan masih sekolah di TK” Ibuku menjawab “awalilah dari hal yang paling kecil nak, misalnya buanglah sampah pada tempatnya supaya tidak menyumbat selokan, trus tidak boleh merusak tanaman. Selain itu agar lingkungan kita bersih, indah dan sehat kita juga harus rajin membersihkan lingkungan sekitar kita, tidak hanya dirumah, disekolah, dijalan, dan dimana saja kita harus menjaganya terutama tanaman dihutan, kita tidak boleh menggunduli hutan supaya tidak terjadi banjir dan tanah longsor.
”Tak lama aku tertidur dipangkuan ibu”
“kukuruyuk… Aku terbangun, sudah pagi, Alhamdulillah ternyata ayamku membangunkanku, tidak hanyut oleh banjir. Aku berlari kekandang dan bapak kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir. Nah teman-teman itulah sedikit ceritaku saat hujan yang sangat deras. Maka dari itu kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih, asri, indah, sehat dan aman. Jangan lupa ya buanglah sampah pada tempatnya!.
Lingkungan yang bersih, indah, sehat, menciptakan generasi sehat, cerdas dan ceria.
itulah sahabat untuk postingan contoh cerpen bertema lingkungan sekolah.
semoga postingan ini bermanfaat.amin
cerpen lingkungan sekolah.
Pada suatu sore, aku baru bangun tidur, kulihat dari balik jendela kamarku, diluar kelihatan mendung, itu berarti akan segera turn hujan. Akupun membangunkan ibu untuk segera mengangkat jemuran dan tak lama kemudian hujan lebat disekitar rumahku.
Beberapa saat kemudian, air di selokan samping rumahku mulai mengalir. Aku menggantungkan kakiku sambil bermain air.
“Ow” ibuku berteriak memanggilku, “Fina jangan bermain di hujan-hujanan nak, nanti kamu sakit lo”. Ibuku selalu bilang seperti itu, tapi baju dan tubuhku sudah basah, aku lanjutkan saja hujan-hujanan bersama teman-temanku sambil bermain perahu dari kertas.
Asyik sekali sore itu, kami bermain perahu kertas ditengah jalan yang dipenuhi air. Hujannya sangat deras dan sangat seru sekali.
Hujan semakin lama semakin deras, tubuhku pun terasa dingin, bibir dan jari-jari tangan dan kakiku mulai membiri, akhirnya aku pulang sambil menahan dingin, bibirku bergetar, huh – huh – huh – huh dingin sekali.
Sesampai dirumah ibuku tau, beliau marah-marah padaku, aku dimandikan dengan air hangat, setelah itu aku digendong dan segera memakai baju.
Pada saat aku memakai baju, tiba-tiba terdengar suara tiang listrik dipukuli keras-keras. “theng – theng – theng, terus ada banyak orang berlari-lari sambil berteriak, “banjir – banjir – banjir – banjir, awas ada banjir, awas ada banjir, segeralah keluar rumah, waspada banjir, teriak Pak Kamituwo diluar.
Aku dan ibuku kaget, ibu berlari keluar sambil mengucap “Astaghfirullahaladzim”. Ibu kelihatan panic dan akupun berlari melihat luar. Dijalan samping rumah, dihalaman rumah, sawah, semuanya tergenang air. Aku takut sekali, bahkan ada beberapa rumah didekat sungai airnya sampai masuk kedalam rumah.
Melihat air yang begitu deras aku menangis. Aku bertanya pada ibuku “Apakah sekolahku juga kebanjiran bu?” Ibu menenangkanku.
“Sambil menunggu air surut, ibuku berkata padaku “Fina, kita harus menjaga lingkungan, bumi dan seisinya” trus aku bertanya “bagaimana caranya bu? Akukan masih kecil dan masih sekolah di TK” Ibuku menjawab “awalilah dari hal yang paling kecil nak, misalnya buanglah sampah pada tempatnya supaya tidak menyumbat selokan, trus tidak boleh merusak tanaman. Selain itu agar lingkungan kita bersih, indah dan sehat kita juga harus rajin membersihkan lingkungan sekitar kita, tidak hanya dirumah, disekolah, dijalan, dan dimana saja kita harus menjaganya terutama tanaman dihutan, kita tidak boleh menggunduli hutan supaya tidak terjadi banjir dan tanah longsor.
”Tak lama aku tertidur dipangkuan ibu”
“kukuruyuk… Aku terbangun, sudah pagi, Alhamdulillah ternyata ayamku membangunkanku, tidak hanyut oleh banjir. Aku berlari kekandang dan bapak kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir. Nah teman-teman itulah sedikit ceritaku saat hujan yang sangat deras. Maka dari itu kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih, asri, indah, sehat dan aman. Jangan lupa ya buanglah sampah pada tempatnya!.
Lingkungan yang bersih, indah, sehat, menciptakan generasi sehat, cerdas dan ceria.
itulah sahabat untuk postingan contoh cerpen bertema lingkungan sekolah.
semoga postingan ini bermanfaat.amin
Kamis, 07 Mei 2015
Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, Model, Dan Strategi Pembelajaran
pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, Model, dan Strategi Pembelajaran
Cara Mengajar Anak SD
Cara Mengajar Anak SD harus menggunakan banyak kreatifitas. Seorang guru harus memiliki banyak kreatifitas agar anak didik mereka memperhatikan penjelasan di kelas. Selain mereka paham mereka juga akan semakin bertambah ilmunya. Apapun pelajaran yang diberikan. Apalagi matematika tentu membutuhkan alat peraga bisa benda atau gambar agaranak SD tertarik. Begitu pula saat pelajaran IPA, anak-anak bisa dikenalkan dengan beberapa percobaan yang nantinya bisa mereka coba ketika berada di rumah. Dengan begitu pengalaman anak terhadap pelajaran tidak hanya teori namun mereka bisa mempraktikkannya. Misalnya pelajaran tentang tekanan udara. Seorang guru bisa memanfaatkan gelas diisi penuh air putih kemudian ditutup menggunakan kertas karton atau kertas tebal atau tutup gelas. Kemudian balikkan gelas tersebut. Anak-anak pasti tertarik mengapa air tidak tumpah, dan cara lainnya.
CARA MENGAJAR ANAK SD DENGAN MENDONGENG
Mengajar anak-anak bisa menggunakan berbagai metode menarik, salah satunya mendongeng atau bercerita. Mendongeng tentu membutuhkan kreatifitas penceritanya. Jika anda seorang guru yang bisa mendongeng sudah pasti akan disukai murid-murid anda. Apalagi jika anda pandai menirukan suara hewan atau membedakan suara anak, orang dewasa bahkan orang tua. Hal ini akan semakin menarik perhatian peserta didik anda. Mendongeng bisa menjadi alternatif pilihan mengajar ketika anak-anak sudah mulai bosan dengan penjelasan yang anda berikan. Mendongeng bisa menarik perhatian, mendorong anak-anak untuk membaca dongeng yang anda ceritakan, dan anda puun bisa menyisipkan pesan-pesan moral bagi anak-anak tersebut. Anda tidak perlu merasa bingung bagaimana cara mengajar anak SD karena anda bisa mulai mendobba untuk mendongeng.
Kreatifitas diperlukan Ketika Mengajar Anak SD
Ketika anda sedang pergi ke mal, toko tas, atau toko sepatu maka ada beragam tas anak, sepatu, topi dan lainnya dengan beragam model dan bentuk. Mengapa demikian? Hal ini semata-mata si produsen atau pembuatnya ingin agar para pembeli memiliki banyak pilihan dengan barang yang mereka inginkan. Ada banyak model tentu juga akan membuat banyak orang tidak bosan dengan barang kesayangan karena ada yang bisa dipakai untuk ganti. Kreatifitas diperlukan dalam berbagai kesempatan tidak hanya berkutat pada benda-benda yang dijual. Namun juga berkaitan dengan mendidik anak atau mengajar. Anda bisa mulai mencari tahu di sekolah-sekolah biasanya terdapat guru-guru favorit. Mereka biasanya memiliki banyak kriteria mengapa disukai anak didiknya. Bisa jadi guru tersebut suka menggunakan alat peraga ketika mengajar. Bisa juga guru tersebut sering menyisipkan dongeng-dongeng menarik dan lucu, bisa jadi guru tersebut ramah dan suka menyanyi, bisa juga guru tersebut ramah dan lucu dan lainnya. Anak-anak cenderung jujur dalam memilih sehingga kratifitas anda sebagai guru atau orang tua diperlukan dalam mendidikan anak-anak.
Membutuhkan kesabaran
Selain membutuhkan kreatifitas maka saat mengajar anak-anak baik TK maupun SD diperlukan kesabaran. SD merupakan peralihan dari taman kanak-kanak yang di dalamnya lebih banyak bermain. Ketika kelas 1-3 SD tentu lebih membutuhkan kesabaran ekstra bagi seorang guru dalam mendidik anak-anak tersebut. Itulah sebabnya tidak sedikit guru-guru yang memiliki kesabaran ekstra kemudian ditempatkan di kelas-kelas tersebut. Hal ini tidak lain agar anak-anak tersebut tetap merasa senang diajar guru mereka. Begitu pula dengan orang tua, ada baiknya jika mengenal guru kelas anak anda. Dengan mengenal guru anak anda maka anda pun bisa mengetahui bagaimana reputasi guru tersebut saat mengajar. Anda juga bisa membandingkan hasil pengajaran guru satu dengan yang lain ketika anak anda mulai naik tingkat. Cara Mengajar Anak SD yang diperlihatkan guru-guru anak anda penting untuk diketahui agar anda pun bisa mengetahu perkembangan yang terjadi pada anak anda.
Senin, 04 Mei 2015
Tentang PGSD
Biodata:
Nama. : Rena Muzdalifah
Alamat : Jln, Kebun Jeruk Raya No.41 RT 003/ RW 009
Jenis kelamin : Wanita
Pendidikan. : S1 PGSD Univeraitas Muhammadih Jakarta
Nim : 2013820002
Kelas : BSD IV
Kebanyakan orang tidak tau PGSD itu apa? lalu saya jelaskan PGSD itu Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jadi PGSD adalah jurusan yang dimana mahasiswa nantinya setelah lulus akan menjadi pendidik atau guru yang akan mengajari anak dari usia 7-12 tahun yang sangat badung. Guru SD yang gajinya sedikit. Namun semua mindset itu mulai goyah ketika ada isu dari pemerintah yang menyebutkan bahwa kesejahteraan guru SD akan sangat diperhatikan dimasa mendatang. Mulailah para orang tua berbondong-bondong menyuruh (dibaca : menyarankan) anaknya untuk mengambil jurusan ini untuk masa depannya yang lebih baik. Tapi kalau saya sendiri memilih jurusan ini karena memang cita-cita sendiri, merasa pilihan terbaik untuk masa depan nanti dan faktor dari keluarga utamanya sangat mendukung dengan cita-cita saya.
Mahasiswa PGSD dituntut dengan berbagai kegiatan yang membentuk karakter seperti dalam kegiatan perkulihan yang membiasakan mahasiswa melatih berbicara dengan orang banyak, tingkah laku sopan, dan berpakaian rapi layaknya seorang guru agar terbiasa ketika mengajar nanti.
Sebagai calon guru SD, kamu dituntut untuk menjadi sosok yang serba bisa. Maka tak heran kalau kamu harus mempelajari banyak bidang. Tuntutan untuk menjadi serba bisa tidak hanya berlaku untuk mata pelajaran saja, tetapi bidang kepramukaan juga? bukan tidak mungkin kelak kamu akan menjadi pembina pramuka disekolah tempat mengajar, jadi kamu harus di bekali ilmu-ilmu kepramukaan yang cukup.
Ketika memasuki semester-semester yang lebih tinggi, kamu akan dipusingkan dengan tugas-tugas berupa RPP. RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. "Mahasiswa yang bergelut dalam bidang keguruan pasti sudah kenyang" dengan tugas yang satu ini.
Ketika semester-semester awal mungkin kamu masih bisa terima dengan seabrek tugas makalah, paper, dan semacamnya. Tapi setelah itu kamu akan berhadapandengan berbagai macam standar kompetensi maupun kompetensi dasar untuk membuat RPP.
Kamu harus membuat indikator dan pembelajaran yang sesuai sebelum melakukan simulasi mengajar. Tapi belum cukup sampai disitu, kamu juga harus mencari model pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang cocok pembelajaranmu. RPP harus mempertimbangkan situasi kelas dan kondisi siswa. Jurusanmu menutut agar kamu menambah level kesabaran demi menghadapi murid-murid yang beraneka ragam.
Langganan:
Postingan (Atom)