BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar
Gebang Bekasi Jalan Pangkalan 2 RT 002 RW 004 Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Kota Bekasi Jawa Barat.
2. Waktu
Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan November 2017, dengan
jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
Nov
|
Des
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Ags
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
1
|
Penyusunan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengajuan judul baru
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bab I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Bab II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Bab III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Instrumen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Riset ke Lapangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Analisis data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Penyusunan Bab IV-V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Revisi Bab IV-V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Pelengkapan Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
ACC untuk Sidang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research)
yang lebih dikenal dengan istilah PTK dengan pendekatan kualitatif. Metode ini
dilaksanakan guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Menurut Tampubolon
(2014:155), PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi
praktek pembelajaran, dan belajar dari pengalaman sendiri. Guru dapat mencoba
gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari
upaya itu.
Menurut Arikunto (2009:3) Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) bertujuan meningkatkan praktik pembelajaran berkesinambungan, yang
pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang
diemban guru. Penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi pada sebuah kelas
secara bersama.Tindakan tersebut diberikan atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang
dilakukan guru sebagai perencanaan dan pelaksanaan di dalam kelas dengan tujuan
untuk memperbaiki dan menambah keahlian dalam proses pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran lebih bervariasi. Dan menghasilkan mutu pembelajaran yang
lebih baik.
C. Rancangan Tindakan
Desainintervensi atau rancangan siklus
penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart dalam Tampubolon (2014:155) PTK
dari Kemmis dan Taggart adalah model spiral yang dimulai dari perencanaan (plan), kemudian pelaksanaan (act), dan pengamatan (observe) lalu terakhir refleksi (reflect). Pada siklus berikutnya,
perencanaan diperbaiki berdasarkan refleksi yang telah dianalisis pada siklus
sebelumnya. Berikut adalah bagan model Kemmis dan Taggart
Gambar
3.1
Alur
pelaksanaan PTK Model Kemmis dan Taggart
Berdasarkan alur pelaksanaan PTK di atas,
bahwa adanya perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting).
D.
Desain
dan Prosedur Tindakan
1. Desain Tindakan
Penelitian ini dilakukan dimulai pada bulan Mei
2017 di Sekolah Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi.Penelitian ini dilakukan pada
anak usia 10 tahun atau di kelas V yang berjumlah 27 siswa. Dalam melakukan
penelitian ini peneliti dibantu oleh ibu Wahyu guru kelas V (lima) sebagai kolaborator, karena mengingat jumlah siswa dalam satu kelas
berjumlah 27 anak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan mulai dari prasiklus,
siklus 1 dan siklus 2.
2. Prosedur Tindakan
Tahapan tindakan yang dilakukan peneliti
adalah sesuai dengan rancangan siklus penelitian sebagai berikut:
a. Tahap Pra Siklus
Sebelum peneliti melakukan siklus I, peneliti
melakukan beberapa persiapan. Adapun persipan-persiapan tersebut antara lain:
1) Meminta izin kepada kepala sekolah
2) Mencari dan mengumpulkan informasi atau data siswa
yang menjadi subjek dalam penelitian. Informasi atau data tersebut diperoleh
dari hasil observasi langsung terhadap siswa yang menjadi subjek dalam konteks
pembelajaran.
3) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian,
yaitu pada minggu pertama sampai minggu ketiga bulan Mei. Siklus I terdiri dari
dua kali pertemuan, dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Siklus II
dilakukan jika siklus kedua belum mencapai 80%.
4) Mempersiapkan media dan alat peraga yang akan
digunakan selama penelitian yaitu berupa barang-barang bekas yang ada di
lingkungan sekitar.
b. Siklus I
Setelah melakukan pra siklus, peneliti
membuat langkah-langkah penelitian siklus I dengan tahapan sebagai berikut:
1) Tahapan Perencanaan Tindakan (planning)
a) Membuat satuan perencanaan tindakan yang akan
diberikan kepada siswa. Satuan perencanaan disusun berdasarkan tujuan, materi,
metode, media, kegiatan dan alat pengumpul data yang terbagi dalam 2 kali
pertemuan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan acuan
kurikulum.
b) Menyiapkan media dan peralatan sesuai dengan
instrumen indikator penelitian.
c) Menyiapkan alat pengumpulan data berupa
lembar observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera.
2)
Tahapan Tindakan (Acting)
Tahapan ini merupakan saat peneliti melaksanakan
satuan perencanaan tindakan yang sudah direncanakan Pelaksanaan ini dilakukan
selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama ± 35 menit, disesuaikan
dengan jadwal belajar dari pihak sekolah.
a)
Pertemuan 1
Peneliti mempersiapkan media yang akan
digunakan dengan menggunakan alat peraga, sebelum melakukan kegiatan peneliti
membahas tema, pada pertemuan pertama temanya sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah pembelajaran selesai, peneliti
bersama-sama peserta didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan, kemudian peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi.
b)
Pertemuan 2
Sama halnya seperti dalam pertemuan ke-1,
peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan dengan menggunakan alat peraga.
Selanjutnya melakukan pembahasan tema sesuai kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah kegiatan selesai, peneliti dan
kolaborator mengobservasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang
apa yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Kemudian siswa mengerjakan
tugas dan soal yang diberikan oleh guru secara kelompok Setelah pembelajaran
selesai, peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi.
3)
Tahapan Pengamatan
Pada tahapan ini dilakukan observasi secara
langsung dengan memakai format observasi yang telah disusun dan melakukan
penilaian terhadap hasil tindakan dengan menggunakan format evaluasi yang ada. Hal
ini dilakukan agar data yang didapat bersifat objektif dan tidak bias. Kolaborator
mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan tersebut sesuai
dengan yang direncanakan. Pengamatan dicatat dalam bentuk uraian pada lembar
catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator
secara langsung serta dilengkapi dengan hasil dokumentasi.
4)
Tahapan Refleksi Terhadap Tindakan (Reflecting)
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan,
peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi, terhadap tindakan-tindakan
yang telah dilakukan untuk menganalisis ketercapaian proses pemberian tindakan maupununtuk menganalisis faktor penyebab tidak
tercapainya tindakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi yaitu
peneliti membandingkan peningkatan kreativitas anak sebelum diberikan tindakan
pada akhir siklus.
Selanjutnya peneliti dan kolaborator melihat
kekurangan dan kemajuan siswa serta mengevaluasinya. Terakhir peneliti dan
kolaborator membuat daftar hasil kemampuan yang dicapai setiap peserta didik.
Hasil refleksi akan digunakan sebagai revisi tindakan siklus I apabila telah
terjadi peningkatan, tetapi belum signifikan pada setiap aspeknya, maka perlu
dilanjutkan pada siklus II.
c. Siklus II
Secara umum tahapan siklus kedua sama dengan
siklus pertama. Siklus kedua juga terdiri dari empat tahapan yaitu tahap
perencanaan, tindakan, dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada siklus
pertama. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan kolaborator dengan mengacu
pada hasil refleksi pada siklus pertama. Tahapan penelitian pada siklus II
meliputi:
1) Tahapan Perencanaan Tindakan (planning)
a) Membuat satuan perencanaan tindakan yang akan
diberikan kepada siswa. Satuan perencanaan disusun berdasarkan tujuan, materi,
metode, media, kegiatan dan alat pengumpul data yang terbagi dalam 2 kali
pertemuan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan acuan
kurikulum.
b) Menyiapkan media dan peralatan sesuai dengan
instrumen indikator penelitian.
c) Menyiapkan alat pengumpulan data berupa
lembar observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera.
2)
TahapanTindakan (Acting)
Tahapan ini merupakan saat peneliti melaksanakan
satuan perencanaan tindakan yang sudah direncanakan Pelaksanaan ini dilakukan
selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama ± 35 menit, disesuaikan
dengan jadwal belajar dari pihak sekolah.
a)
Pertemuan 3
Peneliti mempersiapkan media yang akan
digunakan menggunakan alat peraga, sebelum melakukan kegiatan peneliti membahas
tema, pada pertemuan sebelumnya temanya sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah pembelajaran selesai, peneliti
bersama-sama peserta didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukan, kemudian peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi.
b)
Pertemuan 4
Sama halnya seperti dalam pertemuan ke-3,
peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan dengan menggunakan alat peraga.
Selanjutnya melakukan pembahasan tema sesuai kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah kegiatan selesai, peneliti dan
kolaborator mengobservasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang
apa yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Kemudian siswa mengerjakan
tugas dan soal yang diberikan oleh guru secara kelompok Setelah pembelajaran
selesai, peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi.
3)
Tahapan Pengamatan
Pada tahapan ini dilakukan observasi secara
langsung dengan memakai format observasi yang telah disusun dan melakukan
penilaian terhadap hasil tindakan dengan menggunakan format evaluasi yang
ada.Hal ini dilakukan agar data yang didapat bersifat objektif dan tidak bias. Kolaborator
mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan tersebut sesuai
dengan yang direncanakan. Pengamatan dicatat dalam bentuk uraian pada lembar
catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator
secara langsung serta dilengkapi dengan hasil dokumentasi.
4)
Tahapan
Refleksi Terhadap Tindakan (Reflecting)
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan
pengamatan, peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi, terhadap
tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk menganalisis ketercapaian proses pemberian
tindakan maupun untuk menganalisis
faktor penyebab tidak tercapainya tindakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
refleksi yaitu peneliti membandingkan perkembangan kreativitas siswa sebelum
diberikan tindakan pada akhir siklus.
Selanjutnya peneliti dan kolaborator melihat
kekurangan dan kemajuan siswa serta mengevaluasinya. Terakhir peneliti dan
kolaborator membuat daftar hasil peningkatan kreativitas yang dicapai setiap
peserta didik. Hasil refleksi akan digunakan sebagai revisi tindakan siklus II
apabila telah terjadi peningkatan, tetapi belum signifikan pada setiap
aspeknya, maka perlu dilanjutkan pada siklus III.
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan yang
diharapkan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kreativitas anak
pemulung usia 10 tahun dalam pemanfaatan barang bekas melalui alat peraga, mengutip
pendapat Menurut Utami Munandar
dalam Samsunuwiyati Mar’at, Desmita Psikologi Perkembangan (2013:177)
menyebutkan ciri-ciri kreativitas anak dibagi menjadi 10 yaitu:
1.
Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2.
Mempunyai inisiatif
3.
Mempunyai minat yang luas
4.
Mempunyai kebebasan dalam berpikir
5.
Bersifat ingin tahu
6.
Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
7.
Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8.
Penuh semangat
9.
Berani mengambil resiko
10. Berani mengemukakan
pendapat dan memiliki keyakinan
F. Sumber Data
1. Data
Data yang disajikan ada dua jenis yaitu: (a)
data proses merupakan data yang diperoleh peneliti dari proses tindakan setiap
siklusnya dengan rencana yang dibuat sebelumnya. (b) data hasil merupakan data
yang diperoleh peneliti dan kolaborator pada akhir siklus penelitian.
2. Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
melalui pengamatan langsung kepada siswa kelas V Sekolah Tunas Mulia Bantar
Gebang Bekasi yang berjumlah 27 orang, dalam kegiatan pembelajaran kesenian
menggunakan media alat peraga dan lembar observasi penilaian, dilengkapi dengan
hasil dokumentasi.
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Kisi-kisi
Instrumen
Instrumen yang
digunakan untuk pemantauan tindakan pada dasarnya instrumen yang digunakan
untuk pengamatan tentang tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini. Instrumen
ini berbentuk catatan lapangan. Sementara instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian merupakan instrumen berupa lembaran pengamatan.
Lembar pengamatan ini diisi dengan cara memberi tanda centang (√) pada setiap
yang tampak pada objek penelitian.
Instrumen penelitian ini terdiri
dari 10 indikator. Aspek yang diamati meliputi: 1) anak mempunyai daya imajinasi yang kuat, 2)
anak mempunyai inisiatif, 3) anak mempunyai minat yang luas, 4) anak mempunyai
kebebasan dalam berpikir, 5) anak bersifat ingin tahu, 6) anak selalu ingin
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, 7) anak mempunyai kepercayaan diri yang
kuat, 8) anak penuh semangat, 9) anak berani mengambil resiko, dan 10) anak
berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan.
a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses
pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat
situasi penelitian. Menurut Margono (2009:173), observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap yang tampak pada objek penelitian.
Tindakan observasi dilakukan guna memperoleh
gambaran yang lebih jelas tentang kondisi yang ada pada objek, penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator.
Tabel 3.4
Lembar
Observasi
No
|
Indikator
|
A
|
B
|
C
|
D
|
Rata-rata
|
1
|
Anak mempunyai daya imajinasi yang kuat
|
|
|
|
|
|
2
|
Anak mempunyai
inisiatif
|
|
|
|
|
|
3
|
Anak mempunyai
minat yang luas
|
|
|
|
|
|
4
|
Anak mempunyai
kebebasan dalam berpikir
|
|
|
|
|
|
5
|
Anak bersifat
ingin tahu
|
|
|
|
|
|
6
|
Anak selalu
ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
|
|
|
|
|
|
7
|
Anak mempunyai
kepercayaan diri yang kuat
|
|
|
|
|
|
8
|
Anak penuh
semangat
|
|
|
|
|
|
9
|
Anak berani
mengambil resiko
|
|
|
|
|
|
10
|
Anak berani
mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Berilah
tanda (√) pada kolom yang tersedia, dengan kriteria:
A = Sangat baik (4)
B = Baik (3)
C = Cukup Baik (2)
D = Kurang Baik (1)
b. Dokumen
Dokumen adalah
sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pemberi atau pengumpul bukti dan
keterangan mengenai penelitian, dokumen yang dimaksud diantaranya: lembar
instrumen penelitian, hasil catatan lapangan, dan hasil dokumentasi (foto dan
video). Menurut Goetz dan LeComp dalam Kunandar (2011:185), dokumen menyangkut
para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar.
Jadi dokumen adalah sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pemberi atau pengumpul
bukti atau keterangan mengenai penelitian. Dokumen yang dimaksud diantaranya:
(1) data peserta didik, (2) lembar instrumen penelitian, (3) hasil catatan
lapangan, (4) lembar kerja siswa, (5) hasil dokumentasi yang tercetak maupun
yang terekam.
H.
Teknik
Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat
penting dalam Penelitian Tindakan Kelas, sebab menganalisa berarti
mengidentifikasi dan mengetahui keberhasilan penelitian. Dengan menganalisa
dapat fokus dengan penelitian yaitu meningkatkan kreativitas anak pemulung usia
10 tahun (kelas V) dalam pemanfaatan barang bekas menggunakan media alat peraga,
sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan perbaikan dalam pembelajaran yang
menjadi fokus yang terjadi selama pelaksanaan pada setiap siklusnya.
Data yang diperoleh melalui observasi dan
dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah-pilah
sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh
data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai. Target
ketercapaian penelitian ini adalah 80% dengan pengolahan nilai rata-rata
menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Perhitungan Nilai Rata-rata
Jumlah Nilai Siswa
Nilai rata-rata =
---------------------------------
Indikator
|
Skor
maksimum = Nilai Skor Tertinggi Siswa x Indikator
|
2. Perhitungan Prosentase
Jumlah Nilai Siswa
Prosentase =
------------------------------------- x 100 %
Skor Maksimum
|