Catatanku

bagi membaca semoga bermanfaat untuk semuanya

Catatanku

bagi membaca semoga bermanfaat untuk semuanya

Minggu, 14 Juni 2015

SYAIR

RINDU

PUISI IBU

ABADILAH KASIHMU IBU

Kau setiap hari
Bangun sampai dini hari 
Menyiapkan sarapan, dan segunung
Pekerjaan pun menyusul tanpa henti  

                        Kau rawat kami
                        Kau kandung, lahir, berkelahi 
                        Berlari kesana-kemari 
                        Kau siapkan kami menjadi orang yang berbakti 

Kau jaga rumah 
Indah, rapi, bersih 
Kau telah buat semua manis

                        Darimu tiada keluhan 
                        Hanya kasih sayang
                        Kemulian hati terpancar

Apa dan siapa kami 
Berkat kasih sayangmu 
Yang berarti dan sejati 
                        Tiada cukup 

                         Hanya ucapan " Terima Kasih"
                         Untukmu.... Ibu.....
                         Terima sembah sujudku ini ......

                         

Pengaruh Game Online Terhadap Prestasi Pelajar


Dengan kemajuan zaman, teknologi berkembang pesat. Banyak peneliti menciptakan dan mengembangkan teknologi yang canggih. Teknologi sendiri menurut Dictionary Of Science adalah penerapan pengetahuan teoritis terhadap masalah-masalah praktis. Teknologi adalah hasil pemikiran manusia dengan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang sudah ada untuk menangani masalah tentang mempermudah suatu pekerjaan atau hal apapun.
 
Banyak teknologi yang sudah diciptakan saat ini, salah satunya adalah komputer. Hampir setiap hari masyarakat di dunia menggunakan komputer, karena komputer mempunyai bermacam-macam fasilitas. Komputer merupakan salah satu perangkat penting untuk mengakses internet.

Internet merupakan suatu jaringan tingkat global yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer yang lain diseluruh dunia. DI zaman modern ini, banyak masyarakat yang sudah mengenal internet. Dengan internet kita dapat memperoleh informasi, berkomunikasi, bahkan untuk bermain dengan para pengguna internet lain diseluruh dunia. Perbandingan penggunaan internet antara daerah perkotaan dan pedesaan, lebih banyak dijumpai didaerah perkotaan. hal tersebut dikarenakan masyarakat perkotaan lebih mudah menerima hal-hal yang baru sedangkan di desa tidak.

Akhir-akhir ini, internet sudah mulai memasuki ppergaulan remaja. Situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, path, dan lain-lain, sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Begitu pula dengan game online. Game yang memiliki system online dengan menggunakan internet ini, sangat diminati para remaja. Bahkan diantaranya mereka ada yang menginap di warnet dan meninggalkan pelajaran di sekolah. Hal ini tentunya sangat mengganggu pelajaran.

Dengan adanya game online tersebut, banyak orang tua yang mengeluh karena banyak perubahan yang terjadi pada anak mereka, terutama pada sektor pendidikan. Banyak para pelajar yang prestasinya menurun setelah menyentuh game online.
             
Di dalam sebuah penelitian yang dilakukan, didapatkan suatu fakta baru bahwa dampak yang ditimbulkan game online adalah dampak jangka panjang. Siswa yang telah lama bermain game online merasakan bahwa mereka mengalami penurunan prestasi belajar di sekolah. Sedangkan siswa yang baru bermain game online, tidak merasa mengalami perubahan yang berarti terhadap prestasi belajar mereka di sekolah. Hal ini dikarenakan siswa yang bermain game online baru merasakan perubahan yang terjadi pada diri mereka setelah 1-2 tahun bermain game online. Dan dai hasil wawancara yang dilakukan peniliti, 70% siswa yang telah merasakan dampak jangka panjang tersebut mulai mencoba untuk berhenti bermain game online.
              
Terdapat dampak positif dan negatif dari bermain game online. Hanya terdapat sedikit dampak positif yang dirasakan oleh siswa yang bermain game online. Dan sebaliknya, terdapat banyak dampak negatif yang dirasakan siswa yang bermain game online. Hal ini di dukung dari hasil penelitian yang dilakukan.
             
Didapatkan bahwa persentase untuk dampak positif sebanyak 20%. Walau tak banyak, akan tetapi game online tetap memiliki beberapa dampak positif bagi para pemainnya. Di antaranya, game online dapat menghilangkan rasa jenuh siswa yang diakibatkan padatnya jadwal sekolah. Game Online pun dapat menghilangkan stres para siswa yang ditimbulkan dari banyaknya tugas-tugas sekolah. Dan bermain game online dapat menimbulkan rasa senang pemain game online.
            
Sedangkan, hampir 80% banyak dampak negatif yang dirasakan oleh pemain game online. Dari 80% dampak negatif, banyak yang berhubungan dengan kegiatan belajar dan prestasi mereka. Peneliti menemukan bahwa banyak siswa yang terganggu jadwal belajarnya di rumah karena terlalu sering bermain game online. Dan dari 20 siswa yang telah kami wawancarai, 75% mereka mengatakan bahwa jadwal belajar mereka menjadi terganggu karena kesukaan mereka bermain game online.
             
Tidak hanya jadwal belajar di rumah saja yang terganggu. Kegiatan belajar di sekolah pun ikut terganggu. Banyak pemain game online menghabiskan banyak sekali waktu utnuk bermain game online. Dari 20 siswa, waktu yang paling sebentar untuk bermain game online adalah sekitar 3-4 jam. Dan yang paling banyak menghabiskan waktu adalah pemain game online yang dapat hingga menginap di warnet untuk bermain game online. Waktu yang banyak tersita seperti itu menyebabkan waktu untuk beristirahat pun berkurang, dan membuat para siswa menjadi letih pada saat di sekolah, sehinggga kegiatan belajar menjadi tidak efektif.
             
Dan dari dua dampak itu dapat menyebabkan dampak yang baru lagi yaitu, prestasi di sekolah menjadi menurun, nilai-nilai pun tidak meningkat.
            
Ada beberapa faktor yang membuat para siswa menyukai game online. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Game online dapat menghilangkan stres dan suntuk setelah lama belajar di sekolah. 
  2. Fasilitas yang disediakan oleh game online sangat menarik dan bervariasi, sehingga dapat menarik minat siswa untuk mencobanya terus-menerus. 
  3. Di dalam permainan game online, para pemain dapat saling berinteraksi satu sama lain, sehingga membuat game ini sangat disukai para siswa.
  4. Game online  yang ada di Indonesia sangat bermacam-macam, sehingga para pemain dapat memilih game yang sesuai dengan kesukaan mereka.
  5. Kebanyakan siswa tidak mendapatkan fasilitas di rumahnya untuk bermain, sehingga banyak siswa yang memilih bermain game online untuk menyegarkan pikiran mereka setelah banyak beraktifitas.
  6. Pada saat waktu senggang, siswa yang tidak ada kegiatan biasanya akan merasa bosan, dan menganggap bahwa bermain game online adalah solusi yang baik untuk menghilangkan kebosanan mereka.            
Terdapat cara yang digunakan orang tua dalam usaha mencegah anaknya bermain game online. Berikut adalah hasil yang peneliti dapat:
  1. Menasehati anak mereka untuk tidak bermain game online. 
  2. Melarang mereka secara keras untuk tidak bermain game online. 
  3. Tidak melarang mereka, namun memberikan pengertian secara terus menerus supaya anak mereka tidak terlalu tergantung pada game online.
  4. Membatasi waktu anak mereka untuk bermain game online. 
  5. Memberikan fasilitas di rumah, sehingga anak-anak mereka tidak pergi untuk bermain game online.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS DI SD

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS DI SD

Jumat, 12 Juni 2015

Pendidikan Umum
I. PENGERTIAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
                           
     A.  Pengertian Pendidikan
            Dalam mengetahui arti pendidikan, ada dua istilah yang biasanya diginakan dalam pendidikan. Yaitu Paedagogi yang berarti pendidikan, dan paedagogiayang berarti ilmu pendidikan. Tetapi, ada juga yang menjelaskan, untuk mengetahui pengertian pendidikan, ada dua istilah yang berkaitan, yaituPaedagogie yang berarti pendidikan, dan Paedagogik yang berarti Ilmu pendidikan. Tetapi, kesimpulannya pendidikan adalah yang menyelidiki, merenungkan, tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.

            Walaupun, pada dasarnya, pendidikan berasal dari kata Paedagogia (Yunani) yang bermakna pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan Paedagogos adalah seorang pelayan (bujang) pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak dari sekolah. Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing; memimpin)

     B. Faktor-Faktor Pendidikan
1.      Faktor Tujuan
            Faktor tujuan menjelaskan bahwa pendidikan adalah perbuatan mendidik merupakan perbuatan yang bertujuan. Tetapi, menurut Langeveld dalam bukunya Baknopte Teoritische Pedagogik membedakan tujuan pendidikan menjadi: 1) Tujuan Umum, 2) Tujuan tidak sempurna atau tidak lengkap, 3) Tujuan Sementara, 4) Tujuan Perantara, 5) Tujuan Insidental.

2.      Faktor Pendidik
            Pendidik adalah orang yang sudah dewasa, karena mereka harus membawa anak pada tingkat kedewasaan. Pendidik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendidik menurut kodrat; Orang tua dan Pendidik menurut jabatan; Guru.
3.      Faktor Anak Didik
            Anak didik yaitu orang yang belum dewasa, dan masih menjadi tanggung jawab pendidik.
4.      Faktor Alat-Alat Pendidik
            Untuk mencapai tujuan, perlu adanya alat-alat. Bentuk alat-alat pendidik yaitu perintah, larangan, nasihat, hukuman, dan hadiah. Yang itu semua harus ada ketika proses pendidikan. Dan dapat disimpulkan bahwa alat-alat pendidik adalah perbuatan atau situasi yang diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
5.      Faktor Alam Sekitar
            Alam sekitar atau Milieu mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Adapun faktor ini terdiri dari lingkungan fisis, lingkungan teknis, dan lingkungan sosiokultural. Maka lingkungan merupakan pembatas pendidikan.



II. TEORI-TEORI PENDIDIKAN

      A.  Aliran-Aliran Pendidikan
1.    Nativisme
            Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer (1788-1880) ahli pikir jerman. Dan didukung Prof. Heymans. Aliran ini berasal dari kata Natives yang berarti pembawaan. Maka aliran ini mengatakan bahwa pendidikan tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia, atau manusia itu tidak dapat dididik. Karena yang menjadikan seseorang menjadi dewasa adalah bawaan dari diri seseorang itu sendiri.
2.      Empirisme
            Aliran ini bertolak belakang dengan Nativisme. Tokohnya adalah John Locke, psikolog dan paedagoog dari bangsa Inggris. Aliran ini mengatakan bahwa manusia terlahir dengan jiwa yang masih kosong, dan diibaratkan kertas yang masih putih. Dan pendidikanlah yang menjadi coretan dalam kertas tadi. Jadi, disimpulkan bahwa, kecerdasan atau kedewasaan seseorang dipengaruhi oleh sejauh mana mereka mencari pengalaman.
3.      Konvergensi
            Tokoh utamanya adalam Wiliam Stren. Aliran ini adalah penggabungan antara Nativisme dan Empirisme. Yaitu mengatakan bahwa kecerdasan atau kedewasaan seorang anak akan didapatkan selain dari faktor bawaan, juga didapatkan dari proses pengalaman. Jadi, keduanya berbanding lurus untuk mencapai kedewasaan.
                           
B.    Teori-Teori Pendidikan
1.    Behaviorisme
            Teori ini mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada sesuatu yang bisa diteliti lingkungan dan perilaku daripada fokus pada apa yang tersedia dalam individu persepsi-persepsi, pikiran-pikiran, berbagai citra, perasaan, dan sebagainya.
2.      Kognitivisme
            Teori ini memiliki asumsi filosofis, yaitu the way in which we learn. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pemikiran. Inilah yang disebut dengan filosofi Rasionalisme. Menurut aliran ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa/kejadian yang terjadi dalam lingkungan. Teori ini berusaha menjelaskan dalam belajar bagaimana orang-orang berfikir. Aliran ini menjelaskan juga bagaimana belajar terjadi dan menjelaskan secara alami kegiatan mental internal dalam diri kita
3.      Teori Konstruktivisme
Teori ini mengatakan bahwa mengetahui bermakna mengetahui bagaimana membuat sesuatu. Ini berarti bahwa seseorang itu baru mengetahui sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu. keterkaitannya dengan pembelajaran menurut teori ini yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri
     4.Teori Belajar Humanistik 
Pada dasarnya, teori ini memiliki tujuan belajar untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu, proses belajar dapat dianggap berhasil apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, si pembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat-laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya



III. DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A.    Dasar Pendidikan
1.      Dasar Pendidikan Umum
Dalam pendidikan, secara umum didasari sebuah cita-cita atau tujuan apa yang dia ingin dapatkan. Baik dari segi agama, nilai-nilai hidup, ataupun yang lainnya. Adapun, dasar pendidikan antara lain sebagai berikut,
a)      Manusia adalah ciptaan Tuhan. Hingga memiliki tujuan memuji nama Tuhan, melaksanakan tugas dari pada-Nya.
b)      Manusia adalah insan yang memiliki kedudukan dan tugas yang sama. Hingga bertujuan melakukan tugas kemanusiaan, membangun kebahagiaan umat manusia.
c)      Manusia hidup mengelompok menurut bangsa dan negara. Tujuan, membentuk warga negara yang baik. Bertanggung jawab, menciptakan masyarakat adil dan makmur.
d)      Manusia hidup bermasyarakat. Tujuan, menjadi anggota masyarakat yang baik.
e)      Manusia adalah makhluk moral. Tujuan, hidup sehat jasmani dan rohani.
2.      Dasar Pendidikan Indonesia
            Adapun, dasar pendidikan di Indonesia adalam pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa tujuan Negara Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
B.    Tujuan Pendidikan
            Pada dasarnya Pendidikan mempunyai tujuan yakni pendewasaan. Tetapi, dapat dibebedakan tujuan pendidikan sebagai berikut,
     1. Tujuan Umum (tujuan yang umum atau total). Yaitu kedewasaan anak didik.
     2. Tujuan khusus (pengkhususan tujuan umum), yaitu kedewasaan anak didik yang didapatkan dari kita melihat pembawaan ank itu sendiri, lingkungan keluarga, tujuan anak didik tersebut, diri anak didik, tugas lembaga pendidikan, tugas bangsa dan umat manusia.
     3.   Tujuan tak Lengkap (masih terpisah-pisah), yaitu berkaitan dengan kepribadian manusa dari satu aspek saja, berhubungan dengan nilai-nilai hidup tertentu. Misal, kesusilaan, keagamaanm keindahan, kemasyarakatan, pengetahuan, dsb.
     4. Tujuan Sementara, yaitu titik-titik perhatian sementara yang dijadikan persiapan untuk menuju pada tujuan umum.
     5.Tujuan Insidental adalah tujuan yang terpisah dari tujuan umum, tetapi terkadang mengambil bagian dalam menuju ke tujuan umum. Tujuan ini bisa muncul tiba-tiba, sesuai kondisi. Atau dengan kata lain kondisional.
     6. Tujuan Intermedier yaitu tujuan yang berkaitan dengan penguasaan sesuatu pengetahuan atau keterampilan demi tercapai tujuan sementara. Misal, anak belajar membaca dsb.



IV. ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN

A.    Aspek Pendidikan Agama
            Aspek ini mempunyai dasar bahwa manusia merupakan homoreligious, oleh karena itu, mempunyai tujuan membentuk manusia yang beragama atau berkepribadian religious. Adapun pembentukan manusia beragama ini mencakup pembentukan kesadaran, sikap mental positif, dan perbuatan religious.
B.     Aspek Pendidikan Moral atau Kesusilaan
            Aspek ini didasari bahwa manusia sebagai makhluk ethis atau beretika, oleh karena itu, bertujuan membentuk manusia susila. Adapun pembentukan sikap moral mencakup terbentuknya sikap positif terhadap keindahan dan dapat menciptakan keindahan.
C.     Aspek Pendidikan Kesenian
            Didasari bahwa manusia sebagai makhluk estetis. Bertujuan membentuk manusia estetis. Adapun pembentukan sikap estetis mencakup dapat menikmati keindahan, sikap positif terhadap keindahan, dan dapat menciptakan keindahan.
D.    Aspek Pendidikan Sosial
            Didasari oleh manusia sebagai makhluk sosial (homohomoni socious). Karena itu, bertujuan membentuk anak menjadi manusia sosial.
E.     Aspek Pendidikan Kewarganegaraan
            Didasari manusia sebagai zoon politicon, sadar politik, sadar sebagai warganegara. Tujuan, membentuk manusia menjadi insan politik (tahu hak dan kewajiban) sebagai warga negara.
F.      Aspek Pendidikan Kecerdasan
            Didasari manusia sebagai homo sapiens. Tujuan, membentuk manusia cerdas atau tajam otaknya dan sikap jiwa ilmiyah (scientific attitude).
G.    Aspek Pendidikan Vak atau Keterampilan
            Didasari manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan tangan untuk menciptakan sesuatu. Bertujuan, mewujudkan keseimbangan antara head, heart, dan hand.
H.    Aspek Pendidikan Jasmani
            Didasari manusia sebagai makhluk biologi (mens sana in corporesano). Tujuan, membina atau memperkembangkan fisik supaya sehat dan kuat.

V. LEMBAGA PENDIDIKAN

            Lembaga pendidikan adalah suatu badan tempat berlangsungnya proses pendidikan.  Adapun lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu:
A.     Lembaga Pendidikan Formal
1.      Sekolah
            Lembaga pendidikan dikatakan formal karena diadakan di sekolah/tempat tertentu, teratur sistematis, mempunyai jenjang, dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Pada umumnya, lembaga pendidikan formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah umtuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktivitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum.
2.      Jenjang lembaga pendidikan formal
            Berawal dari Pendidikan Dasar, yang terdiri dari TK dan SD. Dilanjutkan ke Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah tingkat atas), dan ketika sudah dijalankan semua barulah pada jenjang terakhir yakni Pendidikan Tinggi.
3.       Jenis Lembaga Pendidikan Formal
            Terbagi dalam dua jenis, yakni Umum (SMA, SMP, SD, TK) dan Kejuruan (SMK, STM, SMEA, MA, MTs, MI, RA). Yang kesemuanya itu nantinya akan menuju Pendidikan Tinggi.
4.      Tujuan pengadaan pendidikan Formal
a)      Tempat sumber Ilmu Pengetahuan
b)      Tempat untuk mengembangkan bangsa.
c)      Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.

B.     Lembaga Pendidikan Non Formal
            Lembaga pendidikan non formal sering disebut pendidikan luar sekolah (PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana diluar kegiatan persekolahan. Komponen-komponen pendidikan harus disediakan sesuai dengan keadaan anak didik agar hasilnya memuaskan. Adapun komponen tersebut meliputi,
a)      Guru atau tenaga pengajar atau pembimbing atau tutor.
b)      Fasilitas
c)      Cara menyampaikan atau metoda
d)      Waktu yang dipergunakan

Bidang pendidikan Non Formal
            Menurut surat keputusan menteri Dep. Dik.Bud. nomor: 079/O/1975 tanggal 17 April 1975, bidang pendidikan non-formal meliputi,
a)      Pendidikan Masyarakat
b)      Keolahragaan
c)      Pembinaan generasi muda.

C.     Lembaga Pendidikan In Formal
            Pendidikan ini berlangsung ditengah keluarga. Namun, mungkin juga bisa terjadi diluar lingkungan keluarga atau disekitar lingkungan keluarga, seperti perusahaan, pasar, terminal, dan lain-lain yang berlangsung setiap hari tanpa ada batas waktu. Pendidikan ini tidak menggunakan pengorganisasian yang ketat dan tanpa ada batas waktu, dan tanpa adanya evaluasi.



VI. GURU SEBAGAI PENDIDIKa)     Syarat-Syarat Guru yang Baik
1)      Guru yang baik memiliki persyaratan sebagai berikut,
2)      Berizajah
3)      Sehat jasmani dan rohani
4)      Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5)      Bertanggung jawab
6)      Berjiwa Nasional
   b)  Sikap dan Sifat Guru yang Baik
Ø  Guru harus berlaku adil
Ø  Harus dipercaya dan mencintai murid-muridnya
Ø  Harus sabar dan rela berkorban
Ø  Harus mempunyai wibawa (gezag) terhadap anak didik
Ø  Guru hendaklah orang penggembira
Ø  Harus bersikap baik terhadap guru lain
Ø  Bersikap baik terhadap masyarakat
Ø  Harus menguasai benar mata pelajarannya
Ø  Harus menyukai mata pelajaran yang diberikannya
Ø  Hendaklah berpengetahuan luas.
   Ciri-Ciri Guru Profesional
1)      Menjunjung tinggi martabat kemanusiaan
2)      Menjalani persiapan profesional yang memadai
3)      Selalu berusaha menambah pengetahuannya
4)      Memiliki kode etik jabatan
5)      Memiliki keaktifan intelektual untuk menjawab permasalahan setiap adanya perubahan.
6)      Selalu ingin belajar mendalami suatu bidang keahlian
7)      Memandang jabatannya sebagai karir hidup (a life career)
8)      Menjadi anggota suatu organisasi profesi (kelompok kepala sekolah, pemilik sekolah, guru mata pelajaran tertentu